Minggu, 23 November 2014

gadis dan harapan



Gadis dan Bayangan
Gadis, ia adalah sesosok yang menginginkan setitik cahaya dan bayangan baru bagi kehidupannya, dan tita-tiba Sesosok harapan hadir di depan gadis. Harapan itu membawa sebongkah cahayayang berkilau. Sebongkah cahaya itu lebih dari cukup bagi gadis. Ia bahagi bisa mendapatkan harapan itu, karena harapan itu yang ia tunggu selama ini. Gadis memulai berjalan bersama dengan harapan barunya, gadis mulai mewarnai segala hidupnya bersama harapnya dengan saling mengeratkan jari-jari mereka.harapan itu berjanji pada gadis bahwa ia tak ingin melepaskan jari-jarinya walau apapun yang akan terjadi pada mereka. Namun harapannya tak ingin hanya sekedar berjalan bersama dengan mengeratkan jari-jari bersama, harapan itu mempunyai tujuan lain, harapan ingin bekerja sama dengan mimpi-mimpi, yah harapan itu menginginkan “mimp-mimpii bersama”. Gadis juga menginginkan mimpi-mimpi itu bersama harapan, dan kini gadis tak lagi hanya berjalan bersama harapan, namun ia berlari dan berlari agar mimpi itu dapat mereka kejar. Berlari dan terus berlari walau mimpi itu masih enggan untuk menghentikan langkahnya yang lebih cepat, namun mereka tetap berlari hingga tiba harapannya lelah untuk mengejar mimpi itu. Namun gadis tidak ingin melihat harapannya itu lelah dan bosan mengejar mimpinya, gadis ingin harapannya bangkit kembali  mengejar mimpinya, gadis ingin harapannya tak bosan untuk mengejar mimpinya kembali, walau jatuh bangun harapan itu akan selalu mengejar mimpinya, harapan itu tetap mengeratkan jari-jari mereka, karna harapannya yakin bahwa dengan mengeratkan jari-jari mereka harapan itu yakin kekuatan akan lebih besar dan mimpi-mimpi akan segera ia dapatkan. Dan betapa bahagia harapan itu mendapatkan salah satu mimpinya.
Harapan telah mendapatkan mimpi, dan mereka berjalan kembali tidak ingin berlari, berjalan perlahan dan mengeratkan jari-jari mereka. Harapan berjanji walau ia sedang bersama mimpi ia akan selalu ada untuk gadis. Gadis pun bahagia bila harapan bisa untuk berjalan bersama-sama gidis dan mimpi, mimpi semakin besar dan besar bersama gadis dan harapan. namun keadaan berkata lain, harapan berjalan semakin cepat dan cepat bersama mimpi besar itu hingga gadis tak kuat tertinggal di belakang, , “yaah namanya juga mimpi bersama aku tertinggal di belakang berarti aku harus mendorong harapan” hanya itu yang ada dalam benak gadis. Namun harapan menginginginkan ia dapat berjalan bersama mimpi besar dan gadis, harapan tak ingin juga bila gadis tertinggal, dan harapan mengeratkan kembali jari-jari nya bersama gadis dan mimpi besar itu, dan mereka berjalan bersama, tersandung bersama, jatuh bersama dan bangkit bersama hingga terkadang gadis lelah dan menginginkan berhenti, namun harapan selalu memberikan tangannya untuk mengeratkan kembali jari-jarinya kepada gadis, mereka berjalan kembali, jatuh kembali, bangkit kembali dan sampai beberapa kali. dan akhirnya gadis bosan denagn bila ia jatuh dan harus bangkit kembali, karna gadis merasa sakit apabila ia terjatuh, tapi harapan tetap ingin mengeratkan kembali dan berjalan kembali bersama gadis, karna tak mereka duga gadis dan harapan telah berjalan bersama cukup jauh, dan  gadis berfikir kembali bahwa ia enggan untuk berjalan sendiri meraih mimpi bukannya gadis tak mampu namun akan lebih kuat bila mereka dapat mengeratkan kembali jari-jari mereka dan bersama, walau denagn rasa sakit dan luka yang masih membekas. Num gadis terkadang tidak bisa menahan rasa sakit dan lukanya bila tidak mengeratkan jari-jarinya pada gadis namun hanya menempelkan jarinya pda gadis, karna gadis akan terjatuh bila tak dieratkan jari-jarinya bersama harapan. Dan akhirnya harapan itu lelah karna gadis selalu jatuh dan harapan itu bosan melihat luka gadis, dan gadis baru sadar bila selama ini gadis selalu bersandar pada harapan dan tak berusaha untuk menyembuhkan lukanya sendiri agar gadis tidak menjadi gadis manja, maka gadis mulai merubah cara berjalan bersama harapan itu, namun harapannya tak seperti dulu kembali, harapannya berjalan lebih cepat dan cepat dan gadis berusaha untuk berjalan cepat agar bisa bersama harapan itu namun gadis tak mampu dan belum bisa karna rasa sakit dari jatuh itu masih terasa dan gadis tak patah semangat, gadis itu berlari mengejar harapannya agar dapat mengeratkan kembali jari-jari mereka, gadis berlari dan terjatuh dan gadis terluka namun luka dulu belum kering hingga menimbulakan luka yang dalam dan akhirnya berdarah, namun harapannya tak ingin melihat gadis dengan luka yang dalam itu  bahkan melihat bayangan gadis itu pun harapan enggan untuk membelai. Dan akhirnya Gadis pun sadar bahwa yang ia kejar, bahwa yang ia usahakan, bahwa perubahan selama ini yang ia lakukan tak pernah dinilai oleh harapannya. Dan gadis pun akhirnya memutuskan untuk berhenti, berhenti mengejar harapan dan mimpi-mimpi bersamanya, berhenti bersama luka jatuhnya. dan sekarang gadis hanya ingin berjalan sendiri, mengejar mimpinya sendiri dan menghapuskan mimpi-mimpi besarnya bersama harapan. Gadis tak menginginkan bersandar pada siapapun, karna gadis berfikir semakin ia bersandar maka akan semakin terasa sakit bila ia jatuh nanti.

Kamis, 18 Juli 2013

renungan



rasa sakit ini mungkin tak seberaba yang engkau rasa ibu dikala engkau melahirkanku
rasa lelah ini mungkin tak seberapa ayah dikala engkau memeras keringat untuk membelikanku permen
dan tak seharusnya aku mengeluh akan semua beban ini,
dan tak seharusnya aku menuntut akan semua kekurangan ini,
ibu, betapa aku ingin menjadi lembut hati seperti engkau dikala menghadapi kerasnya hidup ini
ayah, betapa aku ingin menjadi kuat seperti engkau dikala lemahnya raga ini menghadapi segala ujian.
Aku lelah ibu merasakan diriku tak berguna untuk siapapun
Aku lelah ayah merasakan diriku tak lagi seperti yang engkau harapankan.
Hancur, hancu dan hancur semua yang telah aku janjikan kepada kalian.

Senin, 15 Juli 2013

outpouring of the heart

Rocks in this life that I felt really sharp father, even lautpun not able to solve it.
Terkadan I think why I was not able to pass through the sharp rocks?
While a lot of cool birds fly without having to hard to pass?
Mother .. I know sometimes I'm beyond my limits.
I often wish that I had not deserved. Did not even have had.
Mother .. why am I now so selfish?
I do not like myself anymore????
Perhaps due to my injury affected the lives of sharp rocks.
Honestly father, so sick that I feel at this moment exposed to the sharp rocks
Honest mom, I wanted to cry as I once your breasts are still drinking water.
Mother's father, through the life of this truly scares me.
I'm afraid I will become an beggar peace and I'm afraid the world would be a loser.
Mom dad guided me through the sharp rocks ....

puisi tanpa sajak (ayah ibu part II)



394688_343717918987037_1683584863_n.jpgBatuan dalam kehidupan ini sungguh tajam yang kurasakan ayah, bahkan lautpun tak mampu untuk memecahkannya.
Terkadan aku berfikir mengapa aku tak mampu melewati batuan tajam itu?
Sedangkan banyak burung asik terbang tanpa harus susah untuk melewatinya?
Ibu.. aku tau terkadang aku diluar batas kemampuanku.
Aku sering menginginkan yang belum pantas ku miliki. Bahkan tak harus kumiliki.
Ibu.. mengapa aku sekarang begitu egois,?
Aku tak seperti diri sendiri lagi????
Mungkin akibat aku terluka terkena tajamnya batu kehidupan itu.
Jujur ayah, begitu sakit yang aku rasakan saat ini terkena batu tajam itu
Jujur ibu, aku ingin menagis seperti dulu aku masih minum air susumu.
Ayah ibu,  melintasi kehidupan ini sungguh membuatku takut.
Aku takut aku akn menjadi pengemis kedamaian dan Aku takut akan menjadi pecundang dunia.
Ayah ibu  tuntun aku melewati batu tajam itu….

Jumat, 12 Juli 2013

puisi tanpa sajak (untuk ayah dan ibu I)



Ketahuilah ayah, aku tak ingin melihatmu tua renta dengan bekarja tanpa kau mengenal waktu.
Ketahuilah ibu, aku tak ingin melihatmu tua renta dengan mengelus dadamu setiap hari.
Ayah, ingin ku memberi apa yang aku harus beri padamu
Ibu, ingin ku membasuh kedua telapak kakimu
Ayah ibu, aku tak pantas bila aku harus mengeluh seperti ini.
Tapi terkadang dunia ini kejam ayah
Tapi terkadang dunia ini egois ibu.
Aku kehilangan arah tujuan.
Aku tak bersemangat dan aku tak bertanggung jawab.
Aku tak bisa mengemban amanah kalian.
Ayah ibu, inginku memeluk semua yang kau beri untukku.
Tapi aku melepasnya begitu saja.
Ayah ibu, aku tak tahu harus berlayar kearah yang mana lagi
Seakan perahuku sekarang sudah terkoyak oleh kehidupan.
Ayah ibu, aku malu bila aku berlabuh pada kalian dengan keadaan sekarat.
Ayah ….ibu ….. L

Jumat, 03 Mei 2013


Remaja
            Remaja saat ini berada dalam suatu proses perubahan masyarakat global. Dalam proses globalisasi ini bagaimana remaja memerankan posisi dan tanggung jawab dalam gerak perubahan yang begitu cepat dan instan ?
            Wujud dan kondisi masa depan remaja terletak pada kesiapan dan kemampuan fisik,intelektual,spiritual dan keterampilan generasi muda masa kini. Remaja sebagai bagian dari generasi muda pada umumnya adalah sumber daya manusia dan sumber tenaga kerja, kemajuan masa depan sangat tergantung pada generasi muda dengan semangat,daya juang (etos kerja) yang tinggi dan daya pikir yang kuat dan sehat baik aspek intelektual dan spiritual (keimanan). Artinya remaja sangat diperlukan untuk mewujudkan pembangunan yang bermoral.
            Sejalan dengan perkembangan globalisasi remaja pada masa pubertas ini terkadang melalaikan  perkembangan spiritual yang menjadi tidak terkontrol. Ada beberapa sebab akan hal ini, antara lain : perkembangan IT (informasi teknologi) yang sangat cepat dan tanpa batas yang mungkin bertentangan dengan budaya dan pandanagan bangsa kita dan tidak mustahil berdampak pada krisis nilai nilai spiritual berupa alienasi dan dehumanisasi. Alienasi adalah terjadinya kerengganagn hubungan manusia denagn Tuhan, hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam.. sedangkan dehunamisasi merupakan akibat pembangunan yang lebih mengutamakan kepentingan praktis-pragmatis dan mengabaikan nilai-nilai dan harkat martabat mausia.selain itu remaja dapat terjebak kearah westernisasi.
            Adapun sikap yang perlu dimiliki remaja dalam menghadapi globalisasi adalah yang paling uta berpegang teguh pada agama. Para remaja boleh menerima ide-ide modern yang datang dari luar untuk kebutuhan modernisasi dan menolak unsur-unsur westenisasi. Modernisasi diperlukan untuk menunjang intelektual remaja dan menambah kemampuan social.
            Disini niat penulis menulis tentang remaja hanya untuk mengingatkan agar para remaja untuk selalu pada ajaran agama yang para remaja yakini. Agar para remaja bisa terus berkarya dengan intelektual dan spiritual.
Terima kasih J # reniambarwati99@yahoo.com
Sumber : Djalaludin , Ramayulis ,1998, Pengantar Ilmu Jiwa Agama, Kalam Mulia, Jakarta
     Pulungan,J Suyuthi, 2002, Universalisme Islam, PT Moyo Segoro Agung, Jakarta