Gadis dan Bayangan
Gadis, ia adalah sesosok yang menginginkan
setitik cahaya dan bayangan baru bagi kehidupannya, dan tita-tiba Sesosok harapan
hadir di depan gadis. Harapan itu membawa sebongkah cahayayang berkilau. Sebongkah
cahaya itu lebih dari cukup bagi gadis. Ia bahagi bisa mendapatkan harapan itu,
karena harapan itu yang ia tunggu selama ini. Gadis memulai berjalan bersama
dengan harapan barunya, gadis mulai mewarnai segala hidupnya bersama harapnya
dengan saling mengeratkan jari-jari mereka.harapan itu berjanji pada gadis
bahwa ia tak ingin melepaskan jari-jarinya walau apapun yang akan terjadi pada
mereka. Namun harapannya tak ingin hanya sekedar berjalan bersama dengan
mengeratkan jari-jari bersama, harapan itu mempunyai tujuan lain, harapan ingin
bekerja sama dengan mimpi-mimpi, yah harapan itu menginginkan “mimp-mimpii
bersama”. Gadis juga menginginkan mimpi-mimpi itu bersama harapan, dan kini
gadis tak lagi hanya berjalan bersama harapan, namun ia berlari dan berlari agar
mimpi itu dapat mereka kejar. Berlari dan terus berlari walau mimpi itu masih
enggan untuk menghentikan langkahnya yang lebih cepat, namun mereka tetap
berlari hingga tiba harapannya lelah untuk mengejar mimpi itu. Namun gadis
tidak ingin melihat harapannya itu lelah dan bosan mengejar mimpinya, gadis
ingin harapannya bangkit kembali
mengejar mimpinya, gadis ingin harapannya tak bosan untuk mengejar
mimpinya kembali, walau jatuh bangun harapan itu akan selalu mengejar mimpinya,
harapan itu tetap mengeratkan jari-jari mereka, karna harapannya yakin bahwa
dengan mengeratkan jari-jari mereka harapan itu yakin kekuatan akan lebih besar
dan mimpi-mimpi akan segera ia dapatkan. Dan betapa bahagia harapan itu
mendapatkan salah satu mimpinya.
Harapan telah mendapatkan mimpi, dan mereka
berjalan kembali tidak ingin berlari, berjalan perlahan dan mengeratkan jari-jari
mereka. Harapan berjanji walau ia sedang bersama mimpi ia akan selalu ada untuk
gadis. Gadis pun bahagia bila harapan bisa untuk berjalan bersama-sama gidis
dan mimpi, mimpi semakin besar dan besar bersama gadis dan harapan. namun
keadaan berkata lain, harapan berjalan semakin cepat dan cepat bersama mimpi
besar itu hingga gadis tak kuat tertinggal di belakang, , “yaah namanya juga
mimpi bersama aku tertinggal di belakang berarti aku harus mendorong harapan”
hanya itu yang ada dalam benak gadis. Namun harapan menginginginkan ia dapat
berjalan bersama mimpi besar dan gadis, harapan tak ingin juga bila gadis
tertinggal, dan harapan mengeratkan kembali jari-jari nya bersama gadis dan
mimpi besar itu, dan mereka berjalan bersama, tersandung bersama, jatuh bersama
dan bangkit bersama hingga terkadang gadis lelah dan menginginkan berhenti,
namun harapan selalu memberikan tangannya untuk mengeratkan kembali
jari-jarinya kepada gadis, mereka berjalan kembali, jatuh kembali, bangkit
kembali dan sampai beberapa kali. dan akhirnya gadis bosan denagn bila ia jatuh
dan harus bangkit kembali, karna gadis merasa sakit apabila ia terjatuh, tapi
harapan tetap ingin mengeratkan kembali dan berjalan kembali bersama gadis,
karna tak mereka duga gadis dan harapan telah berjalan bersama cukup jauh,
dan gadis berfikir kembali bahwa ia
enggan untuk berjalan sendiri meraih mimpi bukannya gadis tak mampu namun akan
lebih kuat bila mereka dapat mengeratkan kembali jari-jari mereka dan bersama,
walau denagn rasa sakit dan luka yang masih membekas. Num gadis terkadang tidak
bisa menahan rasa sakit dan lukanya bila tidak mengeratkan jari-jarinya pada
gadis namun hanya menempelkan jarinya pda gadis, karna gadis akan terjatuh bila
tak dieratkan jari-jarinya bersama harapan. Dan akhirnya harapan itu lelah
karna gadis selalu jatuh dan harapan itu bosan melihat luka gadis, dan gadis
baru sadar bila selama ini gadis selalu bersandar pada harapan dan tak berusaha
untuk menyembuhkan lukanya sendiri agar gadis tidak menjadi gadis manja, maka
gadis mulai merubah cara berjalan bersama harapan itu, namun harapannya tak seperti
dulu kembali, harapannya berjalan lebih cepat dan cepat dan gadis berusaha
untuk berjalan cepat agar bisa bersama harapan itu namun gadis tak mampu dan
belum bisa karna rasa sakit dari jatuh itu masih terasa dan gadis tak patah
semangat, gadis itu berlari mengejar harapannya agar dapat mengeratkan kembali
jari-jari mereka, gadis berlari dan terjatuh dan gadis terluka namun luka dulu
belum kering hingga menimbulakan luka yang dalam dan akhirnya berdarah, namun
harapannya tak ingin melihat gadis dengan luka yang dalam itu bahkan melihat bayangan gadis itu pun harapan
enggan untuk membelai. Dan akhirnya Gadis pun sadar bahwa yang ia kejar, bahwa
yang ia usahakan, bahwa perubahan selama ini yang ia lakukan tak pernah dinilai
oleh harapannya. Dan gadis pun akhirnya memutuskan untuk berhenti, berhenti
mengejar harapan dan mimpi-mimpi bersamanya, berhenti bersama luka jatuhnya.
dan sekarang gadis hanya ingin berjalan sendiri, mengejar mimpinya sendiri dan
menghapuskan mimpi-mimpi besarnya bersama harapan. Gadis tak menginginkan
bersandar pada siapapun, karna gadis berfikir semakin ia bersandar maka akan
semakin terasa sakit bila ia jatuh nanti.